25 September 2008

Tips untuk Pemudik Motor Pemula

Pemudik motor yang tergolong pemula atau novice, meski sudah normal membesut roda dua, tak ada salahnya baca petunjuk ini. Intinya, pengendara motor harus bisa mengelola tiga hal, yaitu



Inilah ketiga hal tersebut :

I.Pahami Diri
1. Siapkan diri untuk perjalanan jauh. Semangat tetap tinggi dan perjalanan bukan jadi beban.
2. Sadar kalau badan enggak selamanya tahan banting. Atur jedah istirahat untuk menjaga stamina tubuh.
3. Seandainya ikut rombongan, pilih biker yang berpengalaman. Minimal tempat atau lokasi kebutuhan buat pemudik bisa diketahui.
4. Buat pemula, jangan pernah beranggapan apa yang direncanakan sebelum masuk jalur mudik akan sesuai. Segala kemungkinan terjadi bisa dialami setiap pemudik.
5. Menikmati perjalanan butuh hati-hati di tiap kondisi yang kita anggap aman dari kecelakaan.
6. Menjaga ritme fisik dan emosi kudu dilakukan. Saatnya lelah silakan istirahat di mesjid. Berwudhu dan shalat wajib, menyegarkan badan. Emosi kudu diatur, terutama saat mudikers yang sejalan mulai ngebut.


II. Karakter Motor
Petunjuk di bawah ini sudah pernah ditampilkan, tapi tak ada salahnya untuk mengingatkan kembali

1. Siapkan perlengkapan standar motor kunci 14-17, 10-12, tang, kunci busi, obeng. Ampelas, untuk membersihkan busi bila kotor. Lap, untuk membersihkan tangan atau motor bila hujan.
2. Cek bahan bakar, cek antara volume bensin disesuaikan dengan petunjuk bahan bakar.
3. Lacak kondisi kelistrikan.
4. Periksa volume dan umur penggunaan oli.
5. Periksa tekanan angin, alur ban, keolengan roda dan apakah ada benda asing yang menempel pada alur ban.
6. Periksa tegangan rantai dan pelumasan rantai.
7. Periksa kebocoran minyak pelumas dan kabel busi.
8. Periksa minyak rem, terutama jenis rem cakram. Apakah dapat mengerem dengan baik dan jarak bebas pengereman.
9. Periksa jarak bebas kopling buat yang pakai motor kopling manual. Apakah kopling dapat ditekan dengan halus dan apakah ada karat pada kabel kopling.



III. Titik rawan
Tiap tahun kondisi jalan ke arah kampung halaman pasti berubah. Minimal tingkat keramaian di jalan raya. Tentunya akan berbeda waktu malam hari. Di sinilah butuh mengatur sikap kalau arah mudik bisa di luar perkiraan:

1. Siapkan peta mudik. Terutama yang sesuai dengan tujuan ke kampung halaman. Tandai lokasi yang dianggap penting seperti pompa bensin, kantor polisi, rumah sakit, dan tempat peristirahatan.
2. Dapati informasi titik atau daerah yang dianggap rawan dari kecelakaan dan krimininalitas.


Kalkulasi dana

Selain ketiga di atas yang dianggap pengelolaan mudik, pastinya kondisi kantong sangat jadi penentu. Beberapa poin yang mesti dilakoni:

1. Hitung atau perkirakan jarak tempuh ke kampung halaman. Nanti dihitung sesuai konsumsi bahan bakar. Baru deh dihitung dengan biaya yang mesti dikeluarkan. Misal, jarak tempuh 150 km dan konsumsi bahan bakar motor yang dipakai 1 liter buat 40 km. Artinya 150 km dibagi 40 km, hasilnya kurang dari 4 liter bahan bakar yang dibutuhkan sekali jalan.
2. Hitung juga biaya tidak terduga untuk kebutuhan komponen seandainya ada kerusakan ringan di tengah jalan. Contohnya menyiapkan dana ganti kabel kopling, ban dalam sobek, dan bohlam depan.
3. Sebagusnya perhitungkan uang segar yang dibawa. Enggak perlu dibawa sekaligus. Mending kantongi duit sesuai kebutuhan di jalan, yang sisanya bisa diambil lewat ATM terdekat dari kampung halaman.



Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar